Kamis, 04 Juli 2019

Penulisan 3 - The Kill Band, Band Yang Sederhana


2 Juni 2012, Pengumuman kelulusan tingkat smp se-Indonesia di umumkan sebagian anak SMPN 15 bergembira dengan berita kelulusan 100%, tetapi ada yang sebagian sedih karena tidak mencapai nilai yang diinginkan. Setelah pengumuman kelulusan ketua kelas 9-6 dipanggil wali kelas dan diberikan perintah untuk ambil bagian pada pensi SMPN15. Seluruh anggota kelas pun berunding tentang apa yang akan ditampilkan di pensi setelah ada berbagai debat Akram pun memutuskan agar siswa laki-laki dan siswa perempuan memberikan penampilannya masing masing. Semua siswa laki-laki pun berunding tentang penampilan apa yang akan ditampilkan saat pensi nanti. Berbagai usul pun dikumpulkan.

“Gimana kalo kita nge-Band aja?” Kata Luthfi
“Tapi alat musiknya apaan?” Sahut Dodi
“Kita harus tentukan dulu lagunya. Baru kita tentukan alat musiknya.” Usul Ruben
“Kita pilih lagu Bebas merdeka aja. Kan simpel tuh alat musiknya cuma gitar sama drum aja...” Sambung Rifqi
“Lagu itu kan ada alat musik trompetnya. Emang ada yang punya trompet?” potong Dodi
“Trompet nya kita ganti pianika aja dod. Kan samar samar tuh suaranya.” Usul Akram
“Yaudah kalo gitu kita bagi tugas. Rifqi vokalis, Akram Tam-Tam, Ruben gitar, dan Gue Dodi dan yang lainnya pianika. Oke?” tanya Luthfi
“Oke siip. Kita latihan dirumah Luthfi setiap hari senin rabu dan jum’at. Jam 10.” Kata Dodi
            Semua anak anak pun setuju dengan usul itu. Dan mereka mulai latihan seperti jadwal . Tetapi setelah berkali kali latihan hasilnya tidak ada. gabungan dari setiap bunyi alat musik masing masing gak ada yang nge-Klop. Dan semuanya masih sering bercanda dan kurang serius. Akhirnya dodi pun kesal dengan ini. “woy serius dong semua!!. Waktu kita buat audisi pensi udah gak lama lagi.” Bentak Dodi. Semua anak anak pun berpikir. “Besok terakhir kita latihan sebelum audisi. Kalo kita gak serius mendingan bubarin aja band ini” lanjut Dodi. Esok harinya Mereka pun berlatih menyatukan bunyi semua alat musik. Setelah kurang lebih 5 jam latihan serius semua alat musik dan vokal menemukan bunyi yang pas. Dan mereka pun terus berlatih dengan mengulang ngulang terus menerus sampai hafal dan tidak lupa lagi. Besok nya audisi pun dimulai. Semua anggota berlatih kembali sebelum audisi. Tetapi petaka datang saat tinggal 2 kontestan lagi gitar Ruben senarnya putus. “Duh gimana nih? Senar gitar gue putus lagi.” Kata Ruben Panik. “Yah gimana dong?” Tanya anak anak. Akram dan Rifqi pun berusaha meminjam gitar kepada kontestan lain yang juga merupakan teman satu sekolah. Dan akhirnya mereka berdua pun kembali dengan membawa gitar pinjaman. Mereka pun memulai audisi dengan deg-degan. Akhirnya mereka pun lolos audisi dan berhak ikut pensi.
“yes gak sia sia kita latihan sks kemaren” Kata Rifqi.
“Yoi sorry all kalo waktu itu gue ngebentak kalian” Kata Dodi 
“Santai aja dod. Kalo gak digituin mungkin kita gak bakalan jadi audisi yegak?” Kata Luthfi
“yoi!” Sahut anak-anak.  
Beberapa hari kemudia mereka pun kembali berkumpul sekalian menentukan kostum apa yang akan di gunakan di pensi.
“Eh ngomong ngomong kita nampil pake baju apaan nih.?” Tanya Akram
“gak usah ribet ribet kram. Kita pake batik aja kan abis wisuda tuh.” Kata Luthfi
“boleh juga tuh, tapi batiknya kita seragam dong.” Kata Rifqi
“Iyelah kan biar kita dibilang kompak sama orang orang” kata Ruben
“yehh gue gimana? Emang gampang nyari batik yang seragam seukuran gue?” sahut Luthfi
“yah woles aja pi ntar gue cariin batik yang motifnya mirip” Kata Dodi
“yaudah siip” Kata Luthfi
            Mereka pun terus berlatih hingga hafal dan tidak ada kesalahan dalam memainkan alat musik dan menggabungkannya dengan vokal. Sebagian besar anggota grup banyak yang kepikiran dengan apa yang akan terjadi saat nanti naik ke panggung pensi. Tapi Rifqi memberi tahu kepada yang lainnya agar dibawa enjoy aja sebab kalau di bawa kaku malah jadinya berantakan.
            Akhirnya hari yang ditunggu tunggu pun tiba. Sebelum pensi di adakan terlebih dahulu  acara pelepasan siswa siswi SMPN 15 jakarta yang baru lulus kemarin. Acaranya berlangsung lumayan lama karena adanya acara pembagian mendali anak per anak dan foto bersama.
            Setelah acara pelepasan selesai pensi pun dimulai dengan acara pembuka yaitu shuffle dance. Pada saat shuffle dance berlangsung adzan zuhur berkumandang sehingga acara pensi di berhentikan sementara dan dilanjutkan setelah sholat zuhur. Jedanya cukup lama yaitu sekitar 1 jam.
            Acara pun kembali dimulai dengan pengulangan penampilan dari group shuffle dance. Grup shuffle dance ini pun mendapat sambutan yang kurang baik dari anggota GAS (gerakan anti shuffle) di SMPN 15. Mereka diledek dengan ledekan “Panggung gue ancur, panggung gue ancur” tetapi acara masih berjalan dengan lancar.
            The kill band sedang mencoba menyempurnakan penampilannya di backstage. Sambil menunggu gilirannya dipanggil.
“eh gimana nih gw gak pede nih kalo naik panggung trus ngeliat para penonton” kata Dodi.
“apalagi gw dod posisi paling depan” Sahut Rifqi
“yaelah dod, qi enjoy aja. Nanti semua Luthfi Lover’s gw suruh semangatin kita semua” Kata Luthfi
“GAYA LO!!!”Anak anak serentak bersamaan sambil tertawa.
            The Kill Band pun dipanggil untuk segera naik keatas panggung, dan semua anggota band sudah bersiap. Saat Akram memukul Tam-tamnya dia salah menggunakan tempo sehingga semua pemain pianika kebingungan dengan nadanya suasana hening sejenak dan tiba tiba menjadi sorakan kecewa karena gagal. Akhirnya Akram pun mencoba kedua kalinya dan langsung berhasil. Saat Pianika di bunyikan secara bersamaan sorakan kecewa penonton pun berubah menjadi tepuk tangan yang sangat meriah. Penampilannya pun terus berlanjut hingga lagu berakhir. Padahal para penonton sudah meminta untuk menyanyikan satu lagu lagi tapi tidak ada lagu cadangan. Pada saat setelah tampil mereka pun berkumpul di kantin sambil membicarakan tentang pengalaman yang tadi.
“Gila tadi pas salah mental gw langsung down” Kata Akram
“iye tuh gw aja langsung gak bisa ngomong di panggung” sahut Rifqi
“Lo tadi kenapa diem aja pi?” Tanya Ruben
“gimana gw gak diem baru gw naik panggung aja temen kelas 8 gw pada manggil nama gw. Mana banyak anak kelas 7-8 yang nonton.” Kata Luthfi malu
“Gaya-gayaan sih lo tadi” Kata Dodi
“HAHAHAHAHA” semua tertawa.
“Coba kita ada lagu cadangan. Pasti kita tampilin lagi tuh.” Sesal Akram
“Iya yah” Sahut Semuanya
            Mereka semua pun terbayang bayang kenapa gak nyiapin lagu cadangan agar bisa tampil lagi di panggung.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar